Friday, January 25, 2019

BENCANA YANG DATANG ITU UJIAN DARI ALLAH SWT

Mega berarak terbawa angin. Mendung tebal masih bergelayut di langit SMPN 3 Tanjung. Mentari seperti enggan beranjak dari peraduannya. Ranting-ranting palm basah, sisa air hujan semalam  berderai pelan menuju ujung dedaunan.


Aktivitas pagi para siswa mulai menggeliat. Jam pertama Jumat pagi diawali dengan Imtaq Rutin. Imtaq kali ini menempati selasar depan ruang guru dan Tata Usaha pasalnya tempat imtaq biasa di halaman depan sekolah digenangi air. Para siswa duduk berdesakan di selasar. Siswa berada di sebelah utara persis depan ruang TU. Sedangkan yang putri  duduk di depan ruang guru. Pembina Imtaq mengambil tempat strategis. Duduk disisi kanan pintu ruang TU berdekatan dengan Lobi.


Acara pertama dimulai. Seperti biasa ngaji bareng membaca surat yasin. Lantunan ayat suci  meresap memenuhi relung hati ,menambah suasana semakin sejuk. Para siswa membaca surat yasin dengan suara lirih dan syahdu. Walau belum tentu faham makna ayat suci, namun janji pahala itu pasti. Bacaan Alquran mengambil surat yasin sebagai pilihan karena siswa sangat akrab dengan surat ini biasanya dibaca pada malam jumat atau hajatan.


Lima belas menit Yasinan usai. Acara dilanjutkan dengan tausyiah. Ngopi pagi. Ngobrol perkara Iman. Tausyiah diisi Mujitahid, S.Ag. Dalam ceramahnya pria tambun asal Pemenang ini mengajak para siswa untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT di tengah bencana yang melanda tanah air akhir-akhir ini.

“Kita selalu diuji oleh Allah dengan bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir, banjir rob, angin kencang dan kebakaran, itu semua ujian dari Allah. Tinggal kita menyikapi dengan banyak berdoa mendekatkan diri kepada Allah dan kita diberikan keselamatan“, ujarnya. “Hiasilah rumah-rumah kita dengan bacaan Quran. Jangan jadikan rumah seperti kuburan karena tidak baca quran. Bentengilah rumah kita dengan bacaan quran, zikir dan doa. Insya Allah kita selamat”, tegasnya.


Terkait dengan pembinaan sikap siswa, Alumni IAIN Mataram ini mengingatkan siswa untuk selalu taat pada Allah, berbakti kepada orang tua dan hormati guru. ”Jangan kalian khianati orang tua. Belajarlah dengan rajin, tidak bolos. Orang tua kita sangat lelah dan payah mencari nafkah untuk kita. Bukan hanya saat ini. Ketika kita dewasa orang tua kita susah untuk persiapkan pernikahan. Balaslah budi orang tua dengan senantiasa mendoakannya dan bantulah ia bekerja “, tandasnya.

Selanjutnya Ia mengingatkan bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum bila kaum itu tidak mau berubah. ”Mari berubah menuju lebih baik, selagi masih diberi waktu”, pungkasnya mengakhiri kultum.

0 comments:

Post a Comment