Awan tipis selimuti langit SMP Negeri 3 Tanjung Kamis, 17 Januari 2019. Cuaca masih dingin. Derai air hujan sisa semalam mengalir pelan di pelepah daun palm. Jarum jam baru menunjukkan pukul 07.25 menit. Suara mikrofon dari ruang lobi sayup terdengar. Guru muda Raden Azmi Abdullah, S.Pd mengimbau siswa untuk mengikuti gerakan gemar membaca. Sontak Siswa pun merapat keselasar Perpustakaan yang menggunakan RKB akibat gempa 7.0 Magnitudo Agustus lalu.
Para siswa berebutan memburu buku-buku yang akan dibaca.
Sejumlah dus buku yang berjejer rapi di atas meja “laris manis” dipinjam
siswa. Para siswa yang lain antri menunggu giliran. Sementara sejumlah siswa yang
sudah mengambil buku mencari tempat yang nyaman.
Buku-buku yang tersedia seperti kamus, ensiklopedi, buku
keterampilan, mangemen,dan buku non fiksi lainnya. Sedangkan buku fiksi sangat
terbatas sementara para siswa sangat suka membaca buku fiksi. Hal ini juga
dikemukakan Penanggung Jawab Pengelola Perpustakaan Kunin Nasikah, S.Pd. Menurut Beliau jumlah buku
di perpustakaan sangat minim, anak-anak terkadang mengeluh buku yang ada
kebanyakan buku paket, mereka ingin buku fiksi.
Selanjutnya Wanita kelahiran Nganjuk ini menjelaskan bahwa
siswa tidak hanya membaca buku saja tetapi harus membuat sinopsis dari buku
yang dibaca kemudian dikumpulkan untuk penilaian.
Salah seorang siswa bernama Osi ketika diminta pendapatnya tentang literasi
mengatakan bahwa literasi ini sangat penting untuk menambah ilmu pengetahuan
dan wawasan. Ketika ditanya mengenai buku yang ia suka, siswi kelas VII-2 ini
menjawab dengan sangat antusias. ”Buku yang saya suka adalah kumpulan Puisi
Sapardi Djoko Damono, walaupun sulit dimengerti tapi kata-katanya luar biasa”,
ujarnya sambil memegang buku puisi yang berjudul Bhineka Tunggal Cinta”.
Selanjutnya siswi berbakat dan prestasi baik lokal dan
Nasional ini mengatakan bahwa buku yang ada di Perpustakaan sekolah sangat
minim terutama buku-buku fiksi.
0 comments:
Post a Comment